Senin, 15 Februari 2010

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ(7)

(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri kenikmatan hidup kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Ayat ini menjelaskan bahwa shirathal mustaqim (jalan yang lurus) adalah jalan orang diberi Allah kenikmatan hidup pada mereka. Ada orang yang diberi Allah nikmat, namun dia tidak merasakan nikmatnya hidup kendatipun nikmat Allah demikian banyak diterimanya. Betapapun besar rumah yang dimilikinya namun dia tetap merasa sempitnya rumah itu, betapapun harta yang diberikan Allah padanya namun dia tidak pernah merasa puas dengan harta yang demikian banyak. Itulah orang yang mendapatkan nikmat akan tetapi tidak mendapatkan kenikmatan hidup.
Sebaliknya ada orang yang diberi Allah nikmat dan sekaligus merasakan kenikmatannya. Kendatipun rumahnya sangat sederhana dan perlengkapan rumah tangganya sangat terbatas, namun dia merasakan rumah itu sangat lapang, dan keluarganya sangat bahagia dengan rumah yang sederhana itu. Kendatipun rezeki yang diberikan Allah padanya sangat sedikit, namun dia merasa puasdengan yang sedikit itu, itulah mereka yang mendapatkan kenikmatan hidup dari Allah SWT.

Siapa mereka yang mendapatkan kenikmatan hidup itu.? Al-Quran memberikan jawaban pada kita :

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi kenikmatan hidup oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.(QS.An-Nisa’ 4:69)

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang mendapatkan kenikmatan hidup itu adalah para nabi, para shiddiqin, yaitu orang orang yang sangat kuat keimanannya seperti Abu Bakar Shidiq dan lain lain, para mujahid yang gugur syahid dalam mengakkan agama Allah dan orang-orang shaleh.

Para nabi selain nabi Sulaiman AS. Adalah orang orang yang diberi Allah nikmat hidup yang sangat terbatas. Lihat saja nabi kita Muhammad SAW. rumah beliau sangat sederhana, perabotnya lebih sederhana lagi. Bahan makanan yang akan dimakan kadang kadang ada kadang kadang tidak. Pernah setelah lepas zuhur Nabi SAW. bertanya pada Aisyah RA. Adakah yang akan dimakan ? Aisyah menjawab : Ya Rasulullah saya dari pagi belum memasak karena tidak ada bahan yang akan dimasak hari ini. Lalu kata Rasulullah SAW. kalau demikian saya puasa sunat saja hari ini. Kendatipun demikian gambaran kesederhanaan hidup Rasulullah namun beliau betul betul merasakan kenikmatan hidup ini. Beliau tidak pernah stress dan tidak pernah sakit kecuali sakit demam menjelang akhir hayat beliau.

Para Nabi, Sshiddiqin, Syuhada’ dan orang-orang shaleh tidak hanya merasakan kenikmatan hidup didunia, tapi juga diakhirat kelak mereka semua adalah orang orang yang paling mendapatkan kenikmatan hidup dalam syurga. Hidup yang penuh dengan kenikmatan, baik kenikmatan dunia maupun kenikmatan akhirat, itulah yang senantiasa kita mohonkan kepada Allah SWT. agar dilimpahkanNya pada kita.

Setelah memohonkan kehidupan yang penuh kenikmatan, kita bermhon juga kepada Allah agar kita jangan sampai termasuk golongan orang yang dimurkai Allah dan tidak pula menjadi orang yang sesat. Siapa mereka yang dimurkai Allah dan siapa mereka yang sesat itu ?

Orang yang dimurkai Allah adalah orang yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, akan tetapi mereka tidak menerima dan tidak mengamalkannya bahkan mereka menolaknya. Diantara mereka yang menolak petunjuk Allah setelah mereka mengetahuinya adalah orang orang Yahudi sebagaimana diungkapkan Al-Quran :

Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).(QS.Al-Baqarah 2:101).

Karena itulah, ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. siapa yang dimaksud dengan “mereka yang dimurkai Allah” beliau menjawab : Mereka adalah orang orang Yahudi :

عن عدى ابن حاتم قال: سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن قوله تعالى: غير المغضوب عليهم قال: هم اليهود ولا الضالين قال:النصارى (رواه أحمد والترمذى)


Dari ‘Adi binHatim,dia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang firman Allah”Bukan jalan orang yang dimurkai” beliau menjawab : Mereka adalah orang Yahudi. “ Dan tidak jalan orang yang sesat”, mereka adlah orang nasrani.(HR.Ahmad dan Turmudhzi.)

Orang Yahudi dimurkai dandikutuki Allah sehingga menjadi monyet karena kesalahan mereka melanggar larangan menangkap ikan pada hari Sabtu. Firman Allah SWT :
Katakanlah: "Apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.(QS.Almaidah 5:60).

Orang Yahudi (Bani Israil) dimurkai Allah karena menyembah anak sapi .(QS.Al-A’raf 152).

Orang yang sesat adalah yang tidak menerima, atau menyimpangkan petunjuk Allah SWT, karena mereka yang telah mendapatkan petunjuk Allah niscaya tidak akan sesat. Firman Allah SWT :
Dan Allah sekali-kali tidak akan membiarkan sesat suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS.At-Taubah 9:115).



Diantara orang-orang yang sesat menurut Al-Quran adalah :

Pertama : Orang Musyrik :

Siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya.(QS.An-Nisa’ 4:116)

Kedua: Orang kafir :

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar Telah sesat sejauh-jauhnya.(QS.An-Nisa’ 4:167)



Ketiga: Orang yang murtad :

Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, Kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka Itulah orang-orang yang sesat.(QS.Ali Imran 3:90)



Keempat : Orang yang putus asa :

Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat"(QS.Hijir 15:56)

Kelima: Orang-orang yang durhaka :

Siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata.(QS.Al-Ahzab 33:36)



Orang Nasrani dinyatakan sesat karena kemusyrikan mereka mempersekutukan Tuhan dengan Isa bin Maryam dan menganggapnya sebagai anak Tuhan. Bahkan Al-Quran menyatakan mereka kafir. Firman Allah SWT :

Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(QS.Almaidah 5:17).

Demikianlah do’a dan harapan kita setiap membaca Al-Fatihah, semoga kita berada pada jalan lurus yang diridhai Allah, dan kiranya Allah memberi kita kenikmatan hidup, dan semoga Allah senantiasa memelihara keimanan dan keislaman kita agar tidak tergelincir menjadi orang yang dimjurkai-Nya dan orang yang sesat. Semua harapan itu kita nyatakan dalam satu kata : Amiin. Menurut para ulama amiin tidaklah termasuk Al-Fatihah, namun setiap selesai membaca Al-Fatihah kita disunatkan mengucapkan Amiin yang artinya adalah : Perkenankanlah Ya Allah. Landasannya adalah sabda Rasulullah SAW :

عن أبى هريرة رضى الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا تلا غير مالغضوب عليهم ولا الضالين قال: اّميـــن حتى يسمع ممن يليه من

الصف الأول (رواه أبو د وابن ماجه)


Artinya:

Dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata: Rasulullah SAW. bila beliau membaca “Ghairil maghdhubi ‘alaihim waladh dhalin” maka beliau membaca : amiin sehingga kedengaran oleh orang orang sekitar beliau”(HR.Abu Daud dan Ibnu Majah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar